Kadisdik Kab. Bogor : Budaya Literasi Bangsa Indonesia Masih Rendah



Tingkatkan Kemampuan Literasi, APSI Bogor Gelar Pelatihan Menulis

BOGOR.-

Budaya literasi Bangsa Indonesia hingga saat ini masih rendah. Berdasarkan catatan Unesco, Budaya Literasi Bangsa Indonesia berada di angka 0,001. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan.

Oleh karena itu, upaya meningkatkan budaya literasi harus terus ditingkatkan di semua lapisan masyarakat, terutama di lingkungan dunia pendidikan. Karena salah satu tugas insan pendidikan adalah meningkatkan budaya literasi bangsa.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Drs. H. Bambang Widodo Tawekal, M.Si saat membuka “Pelatihan Menulis dan Berbagi Praktik Baik” bagi guru, kepala sekolah dan pengawas di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor yang digelar oleh APSI Kab. Bogor di Aula Penerbit Erlangga, Senin, 21 April 2025.

Pelatihan Menulis dan Berbagi Praktik baik tersebut, selain dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bogor, hadir pula Kepala Kemenag Kab. Bogor, H.Ahmad Syukri Fanani, S.S dan Plt. Kepala KCD 1 Kabupaten Bogor, DR. H. Adi Maulana.

Pelatihan bertema “Pelatihan Kompetensi Literasi dan Praktik Baik Bagi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru Menuju Indonesia Emas 2045” ini menghadirkan nara sumber Pemimpin Redaksi HU Kabar Priangan, Zulkarnain Finaldi, S.Sos.

Dalam pelatihan hasil kerjasama APSI dan Erlangga itu, Kadisdik mengatakan, untuk menunjang visi pemerintah menuju Indonesia Emas di tahun 2045, tentu harus ditunjang oleh kemampuan literasi bangsa Indonesia. “Karena Indonesia Emas 2045 mustahil tercapai jika budaya literasinya tetap rendah,” katanya.

Oleh karena itu, Kadisdik mengajak kepada seluruh insan pendidikan di Kabupaten Bogor untuk terus meningkatkan budaya literasi. “Paling tidak, untuk di lingkungan kita saja dulu. Tingkatkan kemampuan literas di lingkungan kita. Bahkan yang pertama dulu, di keluarga kita saja dulu. Tingkatkan kemampuan literasi anak-anak kita sendiri, selanjutnya kepada anak-anak didik kita,” pesannya.

Oleh karena itu, dengan adanya pelatihan menulis yang digelar oleh APSI ini, Kadisdik sangat mengapresiasinya. Adanya pelatihan menulis ini memperlihatkan ada upaya yang dilakukan oleh jajaran pengurus APSI Kabupaten Bogor untuk meningkatkan Budaya Literasi di Kabupaten Bogor.

“Saya berharap upaya-upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi pendidik dan peserta didik terus digalakkan untuk menuju Indonesia Emas 2045,” kata Kadisdik.

Sementara itu, nara sumber Zulkarnain Finaldi mengungkapkan bahwa kemampuan menulis diperlukan oleh semua profesi. Kemampuan menulis, kata dia, akan sangat menunjang profesi seseorang, bahkan seorang ibu rumah tangga sekalipun.

Dengan menulis, maka karir seseorang akan lebih meningkat. Dia mencontohkan, salah seorang seniman di lingkungan kerjanya yang karir senimannya langsung meningkat setelah rajin menulis.

“Bahkan di jaman konten kreator seperti sekarang ini, kemampuan menulis bisa mampu mendatangkan uang hingga puluhan juta per bulan. Salah satunya, seorang ibu rumah tangga yang menjadi konten kreator di Pikiran Rakyat, mampu menghasilkan Rp 60 juta per bulan dari karya tulisnya,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, pemateri pun memberikan tips dan trik menulis cepat, di antaranya dengan rumus 5W1H dan Piramida Terbalik.

Langsung Praktik

Uniknya, dalam Pelatihan Menulis dan Praktik Baik ini, para peserta langsung mempraktikan materi yang telah diberikan oleh pemateri.

Dalam kesempatan itu, Kadisdik, Kepala Kemenag, dan juga Plt Kepala KCD 1 Kab. Bogor langsung menggelar konferensi pers dan langsung diwawancarai oleh para peserta.

“Wah, ini luar biasa sekali pelatihan ini. Baru kali ini ada pelatihan menulis, langsung dengan praktik wawancara. Hebatnya, peserta langsung melakukan wawancara seperti wartawan profesional. Ini hebat,” kata Kadisdik.***

Komentar

Posting Komentar